Senin, 04 Agustus 2008

Surah Asy-Syu’arā` : 214

Ayat Indzār

“Dan berilah peringatan keluargamu yang terdekat”

Ketika ayat ini turun Rasulullah SAWW bersabda: “Wahai Bani Abdul Muthalib, demi Allah aku tidak pernah menemukan sesuatu yang lebih baik di seluruh bangsa Arab dari apa yang kubawa untukmu. Aku datang kepadamu untuk kebaikan di dunia dan akhirat. Allah telah menyuruhku mengajakmu kepada-Nya. Maka, siapakah di antara kamu yang bersedia membantuku dalam urusan ini untuk menjadi saudaraku dan washiku serta khalifahku?”

Mereka semua tidak bersedia kecuali Ali bin Abi Thalib. Di antara hadirin beliaulah yang paling muda. Ali berdiri seraya berkata: “Aku ya, RasulullahNabi. Aku (bersedia menjadi) wazirmu dalam urusan ini”. Lalu Rasulullah SAWW memegang bahu Ali seraya bersabda: “Sesungguhnya Ali ini adalah saudaraku dan washiku serta khalifahku atasterhadap kalian. Oleh karena itu, dengarkanlah dan taatilah ia.” Mereka tertawa terbahak-bahak sambil berkata kepada Abu Thalib: “Kamu disuruh mendengar dan mentaati anakmu”.

Peristiwa di atas dapat dirujuk di buku-buku berikut:

1.Syawāhidut Tanzīl,karya Al-Haskani Al-Hanafi, juz 1, hal. 372, hadis ke 514; hal. 420, hadis ke 580, cetakan pertama, Beirut.

asy-syura 23

Surah Asy-Syūrā : 23

Perintah Mencintai Ahlul Bayt as

“Katakanlah wahai Muhammad: “Aku tidak meminta upah kepada kalian dalam dakwah ini melainkan kecintaan terhadap keluargaku”.

Ayat ini turun untuk keluarga Rasulullah SAWW, yaitu Ali, Fathimah, Hasan dan Husein as Silahkan rujuk:

1.Syawāhidut Tanzīl,karya Al-Hakim Al-Haskani Al-Hanafi, juz 2, hal. 130, hadis ke 822, 823, 824, 825, 826, 827, 828, 832, 833, 834, dan 838.

2.Manāqib Ali bin Abi Thalib,karya Ibnu Al-Maghazili Asy-Syafi’i, hal. 307, hadis ke 352.

3.Dzakhā`irul ‘Uqbā, karya Ath-Thabari Asy-Syafi’i, hal. 25 dan 138.

al- ahzab 33

Surah Al-Ahzāb : 33

Pensucian Ahlul Bayt as

“Sesungguhnya Allah hendak menghilangkan segala jenis kekotoran darimu wahai Ahlul bayt dan mensucikanmu sesuci-sucinya.”

Berdasarkan riwayat dari Aisyah, Ummu Salamah, Abu Sa’id Al-Khudri dan Anas bin Malik, ayat ini turun hanya untuk lima orang, yaitu Rasulullah SAWW, Ali, Fathimah, Hasan, dan Husein as

Rasulullah SAWW bersabda seraya menunjuk kepada Ali, Fathimah, Hasan, dan Husein as: “Ya Allah, mereka ini adalah Ahlul Baytku, maka peliharalah mereka dari keraguan dan sucikan mereka sesuci-sucinya.” Banyak hadis lain yang searti dengan hadis tersebut. Silahkan rujuk:

1.Shahih Muslim, kitab Fadhā`ius Shahābah, bab Fadhā`il Ahli Baytin Nabi SAWW, juz 2, hal. 368, cetakan Isa Al-Halabi; juz 15 hal. 194, Syarah An-Nawawi, cetakan Mesir.

as- sajah 18-20

Surah As-Sajdah : 18-20

Antara mukmin dan Fasik

“Maka apakah orang yang beriman sama seperti orang yang fasik? Mereka tidak sama. Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, maka bagi mereka surga-surga tempat kediaman, sebagai pahala terhadap apa yang telah mereka kerjakan. Dan adapun orang-orang fasik, maka tempat mereka adalah neraka. Setiap kali mereka hendak keluar dari dalamnya, mereka dikembalikan ke dalamnya dan dikatakan kepada mereka:’Rasakanlah siksa neraka yang dahulu kamu dustakan’”

Ayat ini turun untuk dua orang, mukmin adalah Ali bin Abi Thalib dan fasik adalah Walid bin Uqbah. Silahkan rujuk:

1.Syawāhidut Tanzīl, karya Al-Hakim Al-Haskani Al-Hanafi, juz 1, hal. 445-453, hadis ke 610, 611, 612, 613, 614, 615, 616, 617, 618, 619, 620, 621, 622 dan 626.

2.Manāqib Al-Imam Ali bin abi Thalib, karya Al-Maghazili AsySyafi’I, hal.324, hadis ke 370 dan 371.

3.Tafsir Ath-Thabari, juz 21, hal. 107.

at- taubah 119

Surah At-Taubah : 119

Orang-orang yang Benar

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaknya kamu bersama orang-orang yang benar”

Yang dimaksud dengan “orang-orang yang benar” dalam ayat di atas adalah Imam Ali as dan para pengikut beliau. Silahkan rujuk:

1.Syawāhidut Tanzīl, karya Al-Hakim Al-Haskani Al-Hanafi, juz 1, hal. 259, hadis ke : 350, 351, 352, 353, 355, dan 356.

2.Kifāyatut Thālib, karya Al-Ganji Asy-syafi’i, hal. 236, cetakan Al-Haidariyah; hal. 111, cetakan Al-Ghira

al- An'am 153


Surah Al-An’ām : 153

Perintah Mengikuti Jalan Kebenaran

“Sesungguhnya ini adalah jalanku yang lurus, maka ikutilah jalan itu, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikanmu dari jalan-Nya”

Silahkan rujuk:

1.Yanābī’ul Mawaddah, hal. 130, Al-Haidariyah; hal. 111, Islambul.

2.Ihqāqul Haqq, karya At-Tustari, juz 3, hal. 543.

3.Ghāyatul Marām, hal. 434.

an- nisa 59

index

Surah An-Nisā` : 59

Perintah Menaati Ulil Amr

“Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah, taatlah kepada Rasul dan Ulil Amr (yang berasal dari) dirimu”

Yang dimaksud dengan Ulil Amr dalam ayat di atas adalah Ali dan para imam ma’shum as dari keturunan beliau. Silahkan rujuk:

1.Yanābī’ul Mawaddah, karya Syeikh Sulaiman Al-Qundusi Al-Hanafi, hal. 134 dan 137, cetakan Al-Haidariyah; hal. 114 dan 117, cetakan Islambul.

2.Syawāhidut Tanzīl, karya Al-Hakim Al-Haskani Al-Hanafi, juz 1, hal. 148, hadis ke 202, 203 dan 204.

3.Tafsir Ar-Razi, juz 3, hal. 357.

4.Ihqāqul Haqq, karya At-Tustari, juz 3, hal. 424, cetakan pertama, Tehran.

5.Farā`idus Simthain juz 1 hal. 314, hadis ke 250.

an - nahl 4

Surah An-Nahl : 43

Perintah Merujuk Kepada Ahlul Bayt as

“Maka bertanyalah kepada ahludz dzikr jika kamu tidak tahu”

Yang dimaksud dengan ahludz dzikr dalam ayat di atas adalah Ahlul Bayt Nabi as Yaitu Ali, Fathimah, Hasan dan Husein as Silahkan rujuk:

1.Syawāhidut Tanzīl, karya Al-Hakim Al-Haskani Al-Hanafi, juz 1, hal. 334, hadis ke: 460,463, 464, 465, dan 466.

2.Yanābī’ul Mawaddah, karya syeikh Sulaiman Al-Qundusi Al-Hanafi, hal. 51 dan 140, cetakan Al-Haidariyah; hal. 46, 119, cetakan Islambul.

3.Tafsir Al-Qurthubi, juz 11, hal. 272.

4.Tafsir Ath-Thabari, juz 14, hal. 109.

5.Tafsir Ibnu Katsir, juz 2, hal. 570.

ar -R'ad 7

Surah Ar-Ra’d : 7

Mundzir dan Pemandu Kepada Kebenaran

“Sesungguhnya engkau hanyalah seorang pemberi peringatan (mundzir), dan setiap kaum (pasti memiliki) seorang pemberi petunjuk”

Yang dimaksud dengan “penunjuk jalan” dalam ayat di atas adalah Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as

Ibnu abbas meriwayatkan bahwa ketika ayat ini turun Rasulullah SAWW meletakkan tangan di atas dadanya sambil bersabda: “Aku adalah mundzir”. Dan ketika membaca: “Wa li kulli qaumin hād”, beliau menunjuk ke arah Imam Ali as seraya bersabda: “Wahai Ali, kamu adalah pemberi petunjuk itu, dan orang-orang yang mendapatkan petunjuk setelah aku (wafat), mereka mendapatkannya melalui (petunjukmu)”.

Hadis ini dan hadis-hadis lain yang searti dengannya dapat dilihat di dalam buku-buku referensi berikut:

1.Tafsir Ath-Thabari, juz 13, hal. 72 dan 108.

2.Tafsir An-Naisaburi (catatan pinggir) Tafsir Jāmi’ul Bayān, juz 13, hal. 78.

al fatihah 6

index

Surah Al-Fātihah : 6

Jalan yang Lurus

“Tunjukilah kami ke jalan yang lurus, jalan orang-orang yang telah Kau beri nikmat kepada mereka”

Yang dimaksud “jalan yang lurus” dalam ayat di atas adalah Muhammad SAWWW dan Ahlul Bayt beliau a.s. Mereka adalah Ali, Fathimah, Hasan dan Husein a.s. Silahkan rujuk:

1.Syawāhidut Tanzīl, karya Al-Hakim Al-Haskani, juz 1, hal. 57, hadis ke 86, 87, 88, 89, 90, 91, 92, 93, 94, 95, 101, 102, 103, 104, dan 105.

2.Al-Ittihāf bi Hubbil Asyrāf, karya Asy-Syabrawi, hal. 76.

3.Kifāyatut Thālib, Al-Ganji Asy-Syafi’i, hal. 162, cetakan Al Haidariyah; hal. 76, cetakan Al-Ghira.

4.Ihqāqul Haqq, At-Tustari, juz 3, hal. 534.

thoha 82

index

Surah Thāhā : 82

Ayat Pengampunan

"Sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh, kemudian mendapat petunjuk "

Yang dimaksud dengan ihtadā (mendapat petunjuk) dalam ayat ini adalah mendapat petunjuk dengan perantara berwilayah kepada Ahlul Bayt a.s. Silahkan rujuk:

1.Syawāhidut Tanzīl, karya Al-Hakim Al-Haskani Al-Hanafi, juz 1, hal. 375, hadis ke: 518,519, 520,521, dan 522.

2.Ash-Shawā'iqul Muhriqah, karya Ibnu Hajar Al-Haitsami Asy-Syafi'i, hal. 151, cetakan Al-Muhammadiyah; hal. 91, cetakan Al- Maimaniyah, Mesir.

3.Yanābī'ul Mawaddah, karya Al-Qundusi, hal. 129, cetakan Al-Haidariyah; hal. 110, cetakan Istambul.

at takatsur 8

index

Surah At-Takātsur : 8

Pertanggunganjawaban tentang Kepemimpinan Ahlul Bayt a.s.

"Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang nikmat"

Yang dimaksud dengan “nikmat” dalam ayat di atas adalah wilayah (kepemimpinan) Ahlul Bayt a.s. Silahkan rujuk:

1.Syawāhidut Tanzīl, karya Al-Hakim Al-Haskani Al-Hanafi, juz 2, hal. 368, hadis: 1150, 1151,1152.

2.Yanābī'ul Mawaddah, karya Al-Qundusi Al-Hanafi, hal. 131, cetakan Al-Haidariyah; hal. 111, cetakan Istambul.

3.Ghāyatul Marām, hal. 257, cetakan Iran.

qs. al maidah 55-6

Surah Al-Mā`idah : 55-56

Ayat Wilayah

"Sesungguh pemimpin kalian hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman. Yaitu orang-orang yang memberikan zakat ketika sedang ruku'. Barang siapa yang berwilayah kepada Allah dan Rasul-Nya serta orang yang beriman, sesungguhnya hizbullah adalah orang-orang yang jaya”

Ayat ini turun berkenaan dengan Imam Ali bin Abi Thalib a.s. ketika beliau memberi sedekah kepada pengemis saat ruku’. Silahkan rujuk:

1.Syawāhidut Tanzīl, Al-Hakim Al-Haskani Al-Hanafi, juz 1, hal. 161-184, hadis ke 216, 217, 218, 219, 221, 223, 224, 225, 226, 227, 228, 229, 230, 231, 232, 233, 234, 235, 236, 237, 238, 239, 240 dan 241, cetakan Beirut.

qs. an-nisa' 69

index

Surah An-Nisā` : 69

Orang-orang yang Diberi Nikmat

“Dan barang siapa yang menaati Allah dan Rasul, maka (di hari kiamat) mereka akan bersama orang-orang yang telah diberi nikmat karya Allah, yaitu para nabi, shiddiqin, syuhada dan shalihin. Dan mereka adalah sahabat yang baik”

Yang dimaksud dengan nabiyyin adalah Nabi Muhammad SAWWW, shiddiqin adalah Ali bin Abi Thalib a.s., syuhada` adalah Hamzah dan Ja’far r.a. dan shalihin adalah Hasan dan Husein a.s. Silahkan rujuk:

1.Syawāhidut Tanzīl, Al-Hakim Al-Haskani Al-Hanafi juz 1 hal. 153, hadis ke 206, 207, 208, dan 209.

2.Ihqāqul Haqq, At-Tustari juz 3 hal. 542.

3.Ghāyatul Marām, bab 182, hal. 426, cetakanTehran.

qs al ahzab 6

Surah Al-Ahzāb : 6

Ayat Wilayah

"Nabi itu lebih utama bagi mukminin dari pada diri mereka sendiri"

Ayat ini turun untuk mempertegas kepemimpinan Ali bin Abi Thalib a.s.

Dalam suatu riwayat, Al-Barra' bin' Azib berkata: “Kami bersama Rasulullah SAWWW dalam suatu perjalanan, lalu kami sampai di suatu tempat bernama Ghadir Khum. Nizcaya Nabi menyeru: “Mari shalat berjema' ah!”. Dalam keadaan panas yang melelahkan Nabi melakukan shalat Zhuhur di bawah dua pohon. Lalu Nabi memegang tangan Ali bin Abi Thalib seraya bersabda: "Tidakkah kamu tahu bahwa aku lebih utama bagi mukminin dari pada diri mereka sendiri?” Para sahabat menjawab: “Betul (engkau lebih utama bagi orang-orang mukmin dari pada diri mereka sendiri)”. Selanjutnya Nabi SAWWW bersabda: "Tidakkah kamu tahu bahwa sesungguhnya aku lebih utama bagi setiap orang yang beriman dari pada diri mereka sendiri?" Mereka menjawab: “Benar”. Maka Nabi SAWWW memegang tangan Ali bin Abi Thalib seraya bersabda: "Barangsiapa menjadikan aku pemimpinnya, maka Ali adalah pemimpinnya. Ya Allah, tolonglah orang yang menolong Ali dan musuhilah orang yang memusuhinya”. Lalu Umar bin Khattab mengucapkan selamat kepada Ali bin Abi Thalib: “Selamat atasmu, wahai putra Abu Thalib, engkau telah menjadi pemimpin setiap mukmin dan mukminah.

Dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah, Ahmad, dan An-Nasa'i, dari Buraidah, ia berkata: “Saat aku bersama Ali pergi ke Yaman untuk berperang, aku melihat ia marah. Ketika aku bertemu dengan Rasululah SAWWW, aku ceritakan semua peristiwa itu dengan nada sengaja ingin merendahkannya. Aku melihat wajah Rasulullah SAWWW berubah dan berkata: "Wahai Buraidah, bukankah aku lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri?” Aku menjawab: “Benar, ya Rasulullah (engkau lebih utama bagi mukminin dari pada diri mereka sendiri)”. Lalu Nabi SAWWW bersabda: "Barangsiapa menjadikan aku pemimpinnya, maka Ali adalah pemimpinnya. "

Riwayat ini dan riwayat-riwayat lainyang semakna dengannya dapat Anda baca di dalam:

1.Musnad Ahmad, juz 4, hal. 281, 368 dan 372.

2.Shahīh Ibnu Majah, bab Fadhā`il Ashhab Rasulillah, hal. 13.

3.Khashā`ishun Nasa`i, hal. 25.

qs al maidah 3

Surah Al-Mā`idah : 3

Penyempurnaan Agama dan Nikmat (Wilayah)

“Pada hari ini telah Kusempumakan untukmu agamamu, Kulengkapi nikmat-Ku bagimu dan Kurestui Islam sebagai agamamu”

Ayat ini turun di Ghadir Khum ketika Nabi SAWWW mengangkat tangan Imam Ali a.s. untuk memproklamirkan kepemimpinannya di depan kurang lebih 150 ribu hadirin saat itu. Nabi SAWW menyampaikan hal ini setelah melaksanakan haji Wada', dan ketika itu Nabi SAWW bersabda: “Barangsiapa menjadikan aku pemimpinnya, maka Ali adalah pemimpinnya. Ya Allah, tolonglah orang yang menolongnya dan musuhilah orang yang memusuhinya... "

Selanjutnya Umar bin Khattab mengucapkan selamat kepada Imam Ali a.s. seraya berkata: “Selamat, selamat atasmu wahai putra Abu Thalib, engkau telah menjadi pemimpinku dan pemimpin setiap yang mukmin dan mukminah”.

Riwayat tersebut dan riwayat-riwayat lain yang semakna dengannya terdapat dalam kitab-kitab berikut:

1.Syawāhidut Tanzīl, karya Al-Haskani, juz 1, hal. 157, hadis ke: 211, 212, 213, 214, 215, 250, cetakan pertama, Beirut.

2.Tarjamah AI-Imam Ali bin Abi Thalib, dalam Tarikh Dimasyq, karya Ibnu Asakir Asy-Syafi'i, juz 2, hal. 75, hadis ke: 575, 576, 577, 578, 585, cetakan pertama, Beirut.

qs. al ma'arij 1-3

Surah Al-Ma’ārij : 1-3

Mendapat Siksa karena Meragukan wilayah Imam Ali a.s.

“Seorang peminta telah meminta datangnya siksa yang (sekarang) telah terjadi. (Siksa itu) untuk orang-orang kafir, (dan) tidak ada seorang pun dapat menolaknya. "

Ayat ini berkenaan dengan Nu'man Al-Fihri, ketika ia meragukan pengangkatan Nabi SAWW terhadap Ali bin Abi Thalib a.s. sebagai penggantinya. Silahkan rujuk:

1.Syawāhidut Tanzīl, karya Al-Hakim Al-Haskani, juz 2, hal. 286, hadis ke 1030, 1031, 1033, 1034.

2.As-Sīratul Halabiyah, karya Ali bin Burhanuddin AI-Halabi Asy-Syafi'i, juz 3, hal. 275, cetakan Al-Bahiyyah, Mesir, tahun 1320 H.

3.Tadzkiratul Khawwāsh, karya As-Sibth bin Al-Jauzi Al-Hanafi, hal. 30.

qs. az zukhruf 45

Surah Az-Zukhruf : 45

Kepemimpinan Rasullulah SAWW dan Imam Ali a.s.

“Dan tanyakanlah kepada rasul-rasul Kami yang telah Kami utus sebelummu"

Yaitu mereka diutus untuk berwilayah kepada Muhammad SAWW dan Ali bin Abi Thalib a.s. Silahkan rujuk:

1.Syawāhidut Tanzīl, karya Al-Hakim Al-Haskani, juz 2, hal. 156, hadis ke 855, 856, 858.

2.Al-Manāqib, karya Al-Kharazmi Al-Hanafi, hal. 220.

qs. az zukhruf 4

Surah Az-Zukhruf : 45

Kepemimpinan Rasullulah SAWW dan Imam Ali a.s.

“Dan tanyakanlah kepada rasul-rasul Kami yang telah Kami utus sebelummu"

Yaitu mereka diutus untuk berwilayah kepada Muhammad SAWW dan Ali bin Abi Thalib a.s. Silahkan rujuk:

1.Syawāhidut Tanzīl, karya Al-Hakim Al-Haskani, juz 2, hal. 156, hadis ke 855, 856, 858.

2.Al-Manāqib, karya Al-Kharazmi Al-Hanafi, hal. 220.

qs. al imran 61

Surah Ālu Imrān : 61

Ayat Mubahalah

"Maka katakanlah (kepada mereka): “Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, wanita kami dan wanita kamu, diri kami dan diri kamu, kemudian marilah kita bermubahalah lalu kita minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta

Umat Islam sepakat bahwa ayat ini turun berkenaan dengan Nabi SAWW, Ali, Fathimah, Hasan dan Husein a.s. Silahkan rujuk:

1.Shahīh Muslim, kitab Al-Fadhā`il, bab Fadhā`il Ali bin Abi Thalib, juz 2, hal. 360, cet. Isa Al-Halabi; Syarah An-Nawawi, juz 15, hal. 176, cet. Mesir.

2.Sunan At-Tirmidzi, juz 4, hal. 293, hadis ke 3085; juz 5, hal. 301, hadis ke 3808.

3.Syawāhidut Tanzīl, karya Al-Hakim Al-Haskani Al-Hanafi, juz 1, hal. 120-129, hadis ke 168, 170,171, 172, 173, dan 175.

4.Mustadrak Al-Hakim, juz 3, hal. 150. la menganggap riwayat ini sahih. Dalam Ma'rifah 'Ulūmil Hadīts, karya Al-Hakim disebutkan bahwa dalam kitab-kitab tafsir termaktub riwayat-riwayat yang mutawatir dari Abdullah bin Abbas dan lainnya bahwa Rasulullah SAWW pergi ke tempat mubahalah sambil menuntun tangan Ali, Hasan dan Husein a.s., sedangkan Fathirnah a.s. berada di belakang mereka. Beliau bersabda: “Mereka ini adalah anak-anak karni, diri kami, dan wanita karni, maka panggillah anak-anakmu, dirimu, dan wanitamu. Kemudian, mari kita bermubahalah kepada Allah dan memohon supaya kutukan-Nya ditimpakan kepada orang-orang yang dusta”.

qs. al baqorah 124

index

Surah Al-Baqarah : 124

Ayat Imamah

“Dan ingatlah ketika Ibrahim diuji oleh Tuhannya dengan beberapa kalimat, lalu ia (berhasil) melengkapinya. Allah berfirman: “Sungguh aku akan menjadikanmu seorang imam bagi seluruh manusia”. Ibrahim memohon: “ Juga dari keturunanku!”.

Allah berfirman: “Janjiku ini (imamah) tidak akan dapat digapai oleh orang-orang yang zalim”.

Dalam Tafsir Al-Mizan karya Allamah Thabathaba’i juz 1 hal. 273, diriwayatkan bahwa Imam Ja’far Ash-Shadiq as berkata : “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla menerima Nabi Ibrahim as sebagai seorang hamba sebelum Dia mengangkatnya menjadi seorang mabi, mengangkatnya menjadi nabi sebelum Dia memilihnya menjadi rasul, mengangkatnya menjadi rasul sebelum Ia menjadikannya sebagai kekasih-Nya (Khalilullah), dan menjadikannya sebagai khalilullah sebelum mengangkatnya menjadi seorang imam. Dan setelah Allah menganugerahkan semua itu kepadanya, Dia berfirman: “Sungguh Aku telah mengangkatmu menjadi imam bagi seluruh manusia”. Karena imamah itu sangat agung baginya, maka beliau memohon kepada Allah: “Dan dari keturunanku juga!”. Kemudian Allah menjawab: “Janjiku ini (imamah) tidak akan dapat digapai oleh orang-orang yang zalim”. Selanjutnya Imam Ja’far berkata: “Orang yang bodoh tidak akan menjadi imam bagi orang yang bertakwa”.

Allamah Thabathaba’i mengatakan berdasarkan riwayat di atas, yang dimaksud dengan “Kalimat” dalam ayat ini adalah imamah Nabi Ibrahim as, Ishak dan keturunannya yang kemudian ia menyempurnakannya dengan imamah Muhammad SAWW dan para imam Ahlul Bayt as dari keturunan Nabi Ismail as Kemudian Allah memperjelas persoalan ini dengan firman-Nya: “Sungguh Aku akan menjadikan kamu imam bagi seluruh manusia.”

Hadis tersebut dan hadis-hadis lain yang memiliki kandungan yang sama dengan hadis di atas terdapat di dalam:

1.Al-Manāqib,karya Al-Maghazili Asy-Syafi’i, hal. 276.

2.Naqdhus Shawā’iq,karya Sayid Amir Muhammad Al-Khazhim, hal. 220.

3.Dalā`ilus Shidq,karya Al-Imam Al-Muzhaffar, hal. 140.

4.Al-Manāqib,karya Syahr-asyub, juz 2, hal. 263.

5.Tafsir Al-‘Ayyāsyi, tentang surat ini.

al baqoroh 37,207 & 274

Surah Al-Baqarah : 37

Tawassul Nabi Adam a.s. ketika Bertaubat

“Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya”

Kalimat-kalimat yang dijadikan tawassul Nabi Adam a.s. ketika bertaubat kepada Tuhannya adalah Nabi Muhammad SAWW, Ali, Fathimah, Hasan dan Husein a.s. Silahkan rujuk:

1.Manāqib Ali bin Abi Thalib, karya Al- Maghazili Asy-Syafi’i, hal. 63, hadis ke 89.

2.Yanābī’ul Mawaddah, karya Al-Qundusi Al-Hanafi, hal. 97

Surah Al-Baqarah : 207

Korban yang Pertama

“Di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya demi mencari ridha Allah dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya”

Ayat ini turun berkenaan dengan Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib a.s. ketika beliau menggantikan Nabi SAWW tidur di ranjang beliau pada malam hijrah. Silahkan rujuk:

1.Syawāhidut Tanzīl, karya Al-Hakim Al-Haskani Al-Hanafi, juz 1, hal. 96, hadis ke 133, 134, 135, 136, 137, 138, 139, 140, 141 dan 142.

2.Kifāyatut Thālib, karya Al-Ganji Asy-Syafi’i, hal. 239, cet. Al-Haidariyah; hal. 114, cet. Al-Ghira.

3.Al-Fushūlul Muhimmah, karya Ibnu Shabbagh Al-Maliki, hal. 31, cet. Al-Haidariyah; hal. 33, cet. yang lain.

4.Tadzkiratul Khawwāsh, karya As-Sibth bin Al-Jauzi Al-Hanafi, hal. 35 dan 200, cet. Al-Haidariyah ; hal. 21 dan 115, cet. yang lain.

Surah Al-Baqarah : 274

Berinfak Secara Sembunyi

“Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan siang hari secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan, mereka akan mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati”

Ayat ini turun untuk Ali bin Abi Thalib a.s. Silakan rujuk :

1.Syawāhidut Tanzīl, karya Al-Hakim Al-Haskani Al-Hanafi, juz 1, hal. 109, hadis ke 155, 156, 158, 159, 160, 161, 162 dan 163.

2.Manāqib Ali bin Abi Thalib, karya Ibnu Al-Maghazili, hal. 280, hadis ke 325.

3.Kifāyatut Thālib, karya Al-Ganji Asy-Syafi’i, hal. 232, cet. Al-Haidariyah; hal.108, cet. Al-Ghira.

4.Asbābun Nuzūl, karya Al-Wahidi, hal. 50, cet. Al-Halabi; hal. 64, cet. Al-Hindiyah, Mesir.

q. az zumar 33

index

Surah Az-Zumar : 33

Orang Pertama yang Membenarkan

“Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan yang membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertakwa”

Orang yang membawa kebenaran adalah Muhammad SAWW dan yang dimaksud dengan “orang yang membenarkan” dalam ayat di atas adalah Ali bin Abi Thalib a.s. Silakan rujuk:

1.Syawāhidut Tanzīl, karya Al-Hakim Al-Haskani Al-Hanafi, juz 2, hal. 120, hadis ke 810, 811, 812, 813, 814 dan 815.

2.Manāqib Ali bin Abi Thalib, karya Ibnu Al-Maghazili, hal. 369, hadis ke 317.

3.Kifāyatut Thālib, karya Al-Ganji Asy-Syafi’i, hal. 233, cet. Al-Haidariyah; hal. 109, cet. Al-Ghira.

4.Ad-Durul Mantsūr, karya As-Suyuthi Asy-Syafi’i, juz 5, hal. 328.

5.Tafsir Al-Qurthubi, juz 15, hal. 256.

6.Tarjamah Al-Imam Ali bin Abi Thalib, dalam Tarikh Dimsayq, karya Ibnu Asakir Asy-Syafi’i, juz 2, hal. 418, hadis ke 917 dan 918.

7.Ihqāqul Haqq, karya At-Tustari, juz 3, hal.177.

q. ath thur 21

index

Surah Ath-Thūr : 21

Keturunan Yang Baik

“Dan orang-orang yang beriman dan diikuti oleh keturunan mereka dalam iman, Kami hubungkan keturunan mereka dengan mereka…”

Ayat ini turun untuk lima orang : Rasulullah SAWW, Ali, Fathimah, Hasan dan Husein a.s. Silakan rujuk :

1.Syawāhidut Tanzīl, karya Al-Hakim Al-Haskani Al-Hanafi, juz 2, hal. 197, hadis ke 903, 904, 905, 906, 907, 908 dan 909.

2.Yanābī’ul Mawaddah, karya Al-Qundusi Al-Hanafi, hal. 127, cet. Al-Haidariyah; hal. 109, cet. Istambul.

qs.al isra 26

index

Surah Al-Isrā` : 26

Keluarga Dekat

“Dan berikanlah kepada keluarga dekat haknya”

Yang dimaksud dengan “keluarga dekat” dalam ayat ini adalah Fathimah Az-Zahra` a.s., suaminya dan anak-anaknya. Ketika ayat ini turun, Rasulullah SAWW memberikan tanah Fadak kepada Fathimah Az-Zahra a.s. Silakan rujuk :

1.Syawāhidut Tanzīl, oleh Al-Hakim Al-Haskani Al-Hanafi, juz 2, hal. 338, hadis ke 467, 468, 469, 470, 471, 472 dan 473.

2.Ad-Durul Mantsūr, oleh As-Suyuthi, juz 4, hal. 177.

3.Majma’uz Zawā`id, juz 7, hal. 7, hal. 49.

4.Tafsir Ath-Thabari, juz 15, hal. 72, cetakan kedua.

5.Yanābī’ul Mawaddah, oleh Al-Qundusi Al-Hanafi, hal. 49 dan 140, cet. Al-Haidariyah; hal. 119, cet. Istambul.

6.Muntakhab Kanzul Ummāl(catatan pinggir) Musnad Ahmad, juz 1, hal. 228.

7.Ihqāqul Haqq, oleh At-Tustari, juz 3, hal. 549, cet. Tehran.

8.Fadhailul Khamsah, juz 3, hal. 136.

Tentang makna al-qurbā (keluarga dekat), silahkan rujuk QS Asy-Syuara : 23.

qs. al anfal 41

index

Surah Al-Anfāl : 41

Ayat Khumus

“Ketahuilah, sesungguhnya setiap ghanimah (rampasan perang) yang kamu peroleh, maka sesungguhnya seperlima dari ghanimah tersebut adalah untuk Allah, Rasul, dzil qurbā.....”

Yang dimaksud dengan dzul qurbā dalam ayat di atas adalah Ali, Fathimah, Hasan Dan Husein a.s. Silakan rujuk :

1.Syawāhidut Tanzīl oleh Al-Hakim Al-Haskani Al-Hanafi, juz 1, hal. 218, hadis ke 292, 293, 294, 295, 296, 297, dan 398.

2.Tafsir Ath-Thabari, juz 10, hal. 5 dan 8, cetakan kedua.

3.Yanābī’ul Mawaddah, oleh Al-Qundusi Al-Hanafi, hal. 50, cet. Al-Haidariyah; hal. 45, cet. Istambul.

qs. ash shafat 130

index

Surah Ash-Shāffāt : 130

Keluarga Yasin

“Semoga kesejahteraan terlimpahkan atas keluarga Yasin”

Yang dimaksud dengan “keluarga Yasin” adalah keluarga Muhammad SAWW. Silakan rujuk :

1.Syawāhidut Tanzīl oleh Al-Hakim Al-Haskani Al-Hanafi, juz 2, hal. 109, hadis ke 791, 792, 793, 794, 795, 796 dan 797.

2.Nizham Duraris Simthain, oleh Az-Zarnadi Al-Hanafi, hal. 94.

3.Majma’uz Zawā`id, juz 9, hal. 174.

4.Tafsir Fakhrur Razi, juz 26, hal. 162, Cet. Al-Bahiyah Mesir, juz 7, hal. 163, cet. Dar Ath-Thaba’ah, Mesir.

5.Tafsir Al-Qurthubi, juz 15, hal. 119.

6.Tafsir Ibnu Katsir, juz 4, hal. 20.

7.Ash-Shawā’iqul Muhriqah, oleh Ibnu Hajar As-Syafi’I, hal. 146, cet. Al-Muhammadiyah; hal. 88, cet. Al-Maimaniyah, Mesir.

8.Ad-Durul Mantsūr, oleh As-Suyuthi, juz 4, hal. 286.

9.Fathul Qadīr, oleh As-Syaukani, juz 4, hal. 412.

10.Yanābī’ul Mawaddah, oleh Al-Qundusi Al-Hanafi, hal. 345, cet. Al-Haidariyah; hal. 295, cet. Istambul.

11.Ihqāqul Haqq, oleh At-Tustari, juz 3, hal. 449, cet. Tehran.

qs al ahzab 72

index

Surah Al-Ahzāb : 72

Penyerahan Amanat

Wilayah Ahlul Bayt a.s. termasuk amanat yang diynatakan oleh Allah dalam firman-Nya ini. Silahkan rujuk Tafsir Ash-Shāfī, juz 2, hal. 369, Tafsir Ali bin Ibrahim Al-Qummi, juz 2, hal. 198 dan Ghāyatul Marām, hal. 396, cet. Iran.

“Wahai orang-orang beriman, masuklah ke dalam Islam dengan sempurna, dan janganlah kamu mengikuti langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata”

qs. al arof 172

index

Surah Al-A’rāf : 172

Kesaksian Anak Cucu Adam

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman) : ‘Bukankah Aku ini Tuhanmu? Mereka menjawab : Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi.’ (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan : ‘Sesungguhnya kami (bani Adam) telah lengah terhadap hal ini”

Wilayah Ahlul Bayt a.s. adalah termasuk kesaksian yang dinyatakan oleh Allah di dalam ayat ini. Silakan rujuk :

1.Al-Iklīl, oleh As-Suyuthi, hal. 89, cet. Mesir. “Dialah yang menurunkan Al-Qur’an kepadamu. Di antara (isi)nya ada ayat-ayat yang muhkamat, itulah Ummul Kitab dan yang lain (ayat-ayat) mutasyabihat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti ayat-ayat yang mutasyabihat dengan tujuan mengikuti fitnah dan untuk mencari-cari ta’wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta’wilnya kecuali Allah dan orang-orang yang mendalam ilmunya. Mereka (yang mendalam ilmunya) berkata : ‘Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami’. Dan tidak dapat mengambil pelajaran daripadanya kecuali orang-orang yang berakal”.

Kepercayaan Islam, Muhammad bin Ya'qub meriwayatkan dengan sanad yang sahih, dari Imam Ja'far Shadiq a.s., ia berkata, ia berkata : "Kami adalah orang-orang yang diwajibkan oleh Allah untuk ditaati, dan kami adalah orang-orang yang mendalam ilmunya (ar-rāsikhūna fil 'ilm) dan kami pun juga orang-orang yang dihasudi..". Silakan rujuk Tafsir Ali bin Ibrahim Al-Qummi, juz 1, halamn 96.

qs: al-hasyir 20

index

Surah Al-Hasyr : 20

Penghuni Surga dan Neraka

“Tidak sama penghuni-penghuni neraka dengan penghuni-penghuni surga, penghuni-penghuni surga itulah orang-orang yang beruntung”

Syeikh Thusi dalam kitabnya Al-Āmāli, meriwayatkan dengan sanad yang sahih dari Amirul Mukminin a.s. bahwa Rasulullah SAWW bersabda: "Penghuni-penghuni surga adalah orang-orang yang taat kepadaku dan Ali sesudahku, dan berpegang teguh kepada wilayahnya". Kemudian sahabatnya bertanya tentang penghuni-penghuni neraka. Beliau menjawab: "Orang-orang yang menentang wilayah Ali, mengingkari kesaksian, dan orang-orang yang memeranginya." Riwayat ini juga diriwayatkan oleh Ash-Shaduq dari Imam Ali a.s.

Abu Muayyid Al-Muwaffiq bin Ahmad meriwayatkan dari Jabir bahwa Rasulullah SAWW bersabda : "Demi Dzat yang diriku berada dalam (genggaman) kekuasaan-Nya, sesungguhnya ia (Ali) dan Syi'ahnya mereka adalah orang-orang yang beruntung pada hari kiamat". Silakan rujuk Tafsir Furāt Al-Kūfī, hal. 181.

Rabu, 09 April 2008

qs. fathir; 32

index
Surah Fāthir : 32
Pewaris Al-Kitab
“Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri, ada yang pertengahan dan ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar”
Yang dimaksud dengan "hamba-hamba yang dipilih, yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah, dan para pewaris Al-Kitab " adalah para imam dari Ahlul Bayt a.s., merekalah orang-orang yang mendapat karunia yang amat besar. Yang dimaksud dengan "hamba-hamba yang berada pada pertengahan" adalah mereka yang mengenal para imam a.s. dan "hamba-hamba yang menganiaya diri mereka sendiri" adalah orang-orang yang tidak mengenal para imam a.s.
Ketika menafsirkan ayat tersebut Imam Muhammad Al-Baqir a.s. berkata: "orang yang lebih dahulu berbuat kebaikan adalah imam, orang yang berada pada pertengahan adalah orang yang mengenalnya, orang yang menzalimi dirinya sendiri adalah orang yang tidak mengenalnya".
Hadis ini juga diriwayatkan dari Imam Ja'far Ash-Shadiq a.s. dari Imam Musa Al-Kazhim a.s. dan dari Imam Ali Ar-Ridha a.s.. Silakan rujuk Ghāyatul Marām, hal. 351, cet. Dar Al-Qamus Al-Haditsah.Tiga Perdelapan Al Quran Turun untuk Imam Ali a.s.
Silakan rujuk :
1.Ash-Shawā'iqul Muhriqah, oleh Ibnu Hajar, hal. 125, cet. Al-Muhammadiyah; hal. 76, cet. Al-Maimaniyah, Mesir.
2.Kifāyatut Thālib, oleh Al-Ganji Asy-Syafi'i, hal. 231, cet Al-Haidariyah; hal. 108, cet. Al-Ghira.
3.Yanābī'ul Mawaddah, oleh Al-Qundusi Al-Hanafi, hal. 126 dan 286, cet. Istambul; hal. 148 dan 343, cet. Al-Haidariyah.
4.Tarjamah Al-Imam Ali bin Abi Thalib, dalam Tarikh Dimasyq, oleh Ibnu Asakir Asy-Syafi'i, juz 2, hal. 31, hadis ke 934.
5.Tārīkhul Khulafā`,oleh As-Suyuthi, hal. 172.
6.Nūrul Abshār, oleh Asy-Syablanji, hal. 73, cet. As-Sa'idiyah; hal. 74, cet. Al-'Utsmaniyah, Mesir.
7.As-Sīrah An-Nabawiyah, oleh Zaini Dahlan (catatan pinggir) As-Sīrah Al-Halabiyah, juz 2, hal. 11.
8.Is'āfur Rāghibīn (catatan pinggir) Nūrul Abshār, hal. 1600, cet. As-Sa'idiyah; hal. 145, cet. Al-'Utsmaniyah.Seperempat Al Quran Turun untuk Ahlul Bayt a.s.
Silakan rujuk :
1.Yanābī'ul Mawaddah, oleh Al-Qundusi Al-Hanafi, hal. 126, cet. Istambul; hal. 148, cet. Al-Haidariyah.
2.Syawāhidut Tanzīl, oleh Al-Hakim Al-Haskani Al-Hanafi, juz 1, hal. 44, 45, 47.
3.Manāqib Ali bin Abi Thalib, oleh Ibnu Al-Maghazili, hal. 328, cet. Tehran.

qs.hud; 17

index
Surah Hūd : 17
Seorang Saksi dari Allah SWT
"Apakah (orang-orang kafir itu sama dengan) orang yang berada pada hujjah yang jelas dari Tuhannya (Al Quran), dan diikuti pula oleh seorang saksi dari-Nya"
Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa Ali bin Abi Thalib a.s. berkata: "Tidak seorang pun dari suku Qureisy kecuali turun untuknya satu atau dua ayat”. Kemudian beliau ditanya: “Ayat yang turun untukmu?”. Beliau menjawab: "Tidakkah kamu membaca Surat Hud : 17 yang menegaskan 'Dan diikuti oleh seorang saksi dari-Nya”. Riwayat ini dan hadis-hadis lain yang semakna dengannya terdapat di dalam:
1.Tafsir Jāmi'ul Bayān, oleh Ath-Thabari, juz 11, hal. 11.
2.Tafsir Gharā`ibul Qurān, oleh An-Naisaburi (catatan pinggir) Tafsir Jāmi'ul Bayān, juz 12 hal. 15.
3.Tafsir Fathul Qadīr, oleh Asy-Syaukani, juz 2, hal. 482.
4.Tafsir Ibnu Katsir, juz 2, hal. 440.
5.Al-Manāqī, oleh Ibnu Syahr-asyub, juz 2, hal. 282.
6.Al-Ghadīr, oleh Al-Amini, juz 1, hal. 107.

qs at-tahrim ; 4

index
Surah At-Tahrīm : 4
Mukmin yang Salih
"Jika kalian (dua orang wanita) bertaubat kepada Allah, maka (hal itu adalah sangat baik dan) sesungguhnya hatimu menginginkan (hal itu), dan jika kalian berdua saling bahu-membahu untuk mengganggunya (Nabi), maka sesunggunya Allah, Jibril dan mukmin yang salih adalah pelindungnya"
Ayat ini turun berkenaan dengan kasus A’isyah dan Hafshah. Dan yang dimaksud dengan "mukmin yang salih" adalah Imam Ali bin Abi Thalib a.s. Silahkan rujuk:
1.Tafsir Fathul Qadīr, oleh Asy-Syaukani, juz 1, hal. 253.
2.Tafsir Ibnu Katsir, juz 4 hal. 489.
3.Tafsir Majma'ul Bayān, oleh Ath-Thabarsi, juz 28, hal. 123, cet. Darul Fikr, Beirut.
4.Tafsir Mahāsinut Ta`wīl, oleh Syaikh Jamaludin Al-Qasimi, juz 16, hal. 58-62, cet. Darul Ihya' Al-'Arabiyah.
5.Al-Manāqib, oleh Ibnu Syahr-asyub, juz 2, hal. 274.
6.Al-Mustadarak, karya Al-Hakim, juz 2, hal. 493.

qs. asy-syura;23

index
Surah Asy-Syūrā : 23
Orang Yang Berbuat Kebaikan
"Dan barang siapa yang berbuat sebuah kebajikan, maka Kami akan menambahkan kebaikan baginya dalam kebaikannya itu"
Yang dimaksud dengan "berbuat kebaikan" dalam ayat di atas adalah mencintai Keluarga Nabi SAAW, sebagaimana hal ini telah dinyatakan karya susunan kata sebelumnya secara implisit yang menganjurkan kita untuk mencintai keluarga Nabi SAWWW. Berkenaan dengan informasi lebih lanjut dapat Anda baca di dalam:
1.Tafsir Fathul Qadīr, karya Asy-Syaukani, juz 4, hal. 534, cet. Al-Halabi.
2.Tafsir Al-Kasysyāf, karya Az-Az-Zamakhsyari, juz 3 hal. 468.
3.Tafsir Majma'ul Bayān,karya Ath-Thabarsi, juz 24, hal. 51, cet. Darul Fikr, Beirut.
4.Ihqāqul Haqq wa Izhāqul Bāthil, karya Allamah Nurullah Al-Huseini, juz 9, hal. 130.
5.Ad-Durul Mantsūr, juz 4, hal. 7, cet. Mesir.
6.Tafsir Rūhul Ma'āni, karya Al-Alusi, juz 25, hal. 31, cet. Mesir.
7.Nizhām Duraris Simthain, karya Az-Zarnadi Al-Hanafi, hal. 86.
8.Yanābī'ul Mawaddah, karya Al-Qundusi Al-Hanafi, hal. 118, cet. Istambul.
9.Al-Fushūlul Muhimmah, karya Ibnu Shabbagh Al-Maliki, hal. 11, cet. Najaf.
10.Al-Manāqib, karya Ibnu Syahr-asyub, juz 3, hal. 2.

qs. at-taubah:1

index
Surah At-Taubah : 1
Deklarasi Pemutusan Hubungan dengan Musyrikin
"(Inilah deklarasi) pemutusan hubungan dari Allah dan Rasul-Nya untuk musyrikin yang kalian (kaum muslimin) telah mengadakan perjanjian (dengan mereka)"
Ayat ini turun untuk Imam Ali bin Abi Thalib a.s. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa ketika ayat ini turun, Rasulullah SAWW mengutus Abu Bakar untuk menyampaikan deklarasi pemutusan hubungan dengan musyrikin, lalu beliau mengalihkan tugas itu kepada Imam Ali a.s. Ketika Abu Bakar pulang ke Madinah, ia bertanya kepada Nabi SAWW: “Apakah ada ayat turun tentang hal ini?”. Beliau menjawab: "Tidak, tetapi aku yang diperintahkan menyampaikan pernyataan itu atau seseorang dari Ahlul Baytku". Hadis ini dan hadis-hadis lain yang semakna dengannya dapat Anda baca di dalam:
1.Tafsir Al-Kasysyāf, karya Az-Zamakhsyari, juz 2, hal. 177.
2.Tafsir Jāmi'ul Bayān, karya Ath-Thabari, juz 10, hal. 46.
3.Tafsir Gharā`ibul Qurān, karya An-Naisaburi, juz 10, hal. 36.
4.Tafsir Fathul Qadīr, karya Asy-Syaukani, juz 2, hal. 333.
5.Tafsir Majma'ul Bayān,karya Ath-Thabarsi, juz 10, hal. 9, cet. Darul Fikr, Beirut.
6.Sunan Ibnu Majah, tentang Fadhā`ilus Shahābah, juz 1, hal. 9.
7.Musnad Ahmad, juz 4, hal. 164.
8.Kanzul 'Ummāl, juz 6, hal. 152.

qs.al-mujadalah : 12

index
Surah Al-Mujādalah : 12
Bersedekah sebelum Berbicara Khusus dengan Rasulullah SAWW
"Wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian ingin mengadakan pembicaraan khusus dengan Rasulullah, hendaklah kalian mengeluarkan sedekah (kepada orang miskin) sebelumitu"
Orang yang mempraktikkan ayat ini hanyalah Imam Ali bin Abi Thalib a.s. dan tidak ada seorang sahabat pun yang mempraktikkannya sesudah beliau.
Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib a.s. berkata: "Sesungguhnya di dalam Al Quran terdapat satu ayat yang tiada seorang pun mengamalkannya sebelum dan sesudah aku. Yaitu (ayat yang berbunyi) "Wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian ingin mengadakan pembicaraan khusus dengan Rasulullah, hendaklah kalian mengeluarkan sedekah (kepada orang miskin) sebelumitu". Pada waktu aku hanya memiliki 1 Dinar. Karena aku ingin mengadakan pembicaraan khusus dengan Rasulullah, lalu kusedekahkan uang tersebut. Kemudian ayat ini disusul oleh ayat lain yang berbunyi: “Apakah kalian takut (menjadi miskin) karena memberikan sedekah sebelum berbicara khusus (dengannyal)? Jika kalian tidak melakukannya dan Allah (meskipun demikian) masih mengampuni kalian, maka dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya”. (Al-Mujādalah:13).” Lalu beliau berkata: “Melalui perantarku Allah meringankan umat ini. Tidak ada seorang pun yang mengamlkan ayat ini sebelum dan sesudahku”. Riwayat ini dan riwayat-riwayat yang semakna dengannya terdapat di dalam:
1.Tafsir Fathul Qadīr, karya Asy-Syaukani, juz 5, hal. 191, cet. Al-Halabi, Mesir.
2.Tafsir Jāmi'ul Bayān, karya Ath-Thabari juz 28, hal. 14.
3.Tafsir Gharā`ibul Qurān, karya An-Naisaburi, juz 28, hal. 23.
4.Tafsir Ibnu Katsir, juz 4, hal. 326.

qs. alhaqqah : 11 - 12

index
Surah Al-Hāqqah : 11-12
Telinga Yang Mau Mendengar
"Ketika air (yang hendak menelan para penentang) membumbung tinggi Kami masukkan kalian ke dalam kapal laut, agar Kami jadikan peristiwa itu peringatan bagi kalian dan (sayangnya) hanya telinga yang sadar yang dapat mendengar peringatan itu"
Yang dimaksud dengan "telinga yang sadar" adalah telinga Ali bin Abi Thalib a.s. Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa ketika ayat ini turun, Rasulullah SAWW bersabda: "Ya Allah, jadikanlah telinga Ali mendengar peringatan itu". Kemudian Imam Ali a.s. berkata: "Karena doa itu apa yang kudengar dari Rasulullah SAWW tidak pernah kulupakan". Riwayat ini dan riwayat-riwayat yang semakna dengannya dapat Anda baca di dalam:
1.Tafsir Fathul Qadīr, karya Asy-Syaukani, juz 5, hal. 282.
2.Tafsir Al-Kasysyāf, karya Az-Zamakhsyari, juz 4, hal. 151.
3.Tafsir Ibnu Katsir, juz 4, hal. 413.
4.Tafsir Gharā`ibul Qurān, karya An-Naisabari (catatan pinggir) Tafsir Jāmi'ul Bayān, juz 29, hal. 31.
5.Tafsir Jāmi'ul Bayān, karya Ath-Thabari, juz 29, hal. 43.
6.Tafsir Majma'ul Bayān, karya Ath-Thabarsi, juz 29, hal. 43.
7.Al-Ghadīr, karya Al-Amini, juz 3, hal. 391.

Minggu, 06 April 2008

QS ADHUHA : 5

index

Surah Adh-Dhuhā : 5

Ridha Rasulullah SAWW

“Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hatimu) menjadi puas”

Ayat ini turun untuk Ahlul Bayt a.s. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Al-Qurthubi meriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata: “Rasulullah SAWW puas (baca : rela) karena tidak ada seorang pun dari Ahlul Baytnya yang masuk ke dalam api neraka”. Rasulullah SAWW bersabda: "Sesungguhnya Fathimah adalah wanita yang memelihara kesuciannya, maka Allah mengharamkannya dan keturunannya dari api neraka." Riwayat ini dan riwayat-riwayat yang semakna dengannya dapat Anda baca di dalam:

1.Tafsir Jāmi'ul Bayān, karya Ath-Thabari, juz 30, hal. 149.

2.Tafsir Gharā`ibul Qurānkarya An-Naisaburi (catatan pinggir) Tafsir Jāmi'ul Bayān, juz 30, hal. 109.

3.Tafsir Fathul Qadīr, karya Asy-Syaukani, juz 5, hal. 459.

4.Tafsir Ibnu Katsir, juz 4, hal. 523.

5.Tafsir Majma'ul Bayān, karya Ath-Thabarsi, juz 3, hal. 136.

6.Asy-Syaraful Mu`abbad li Āli Muhammad, karya An-Nabhani, hal. 44, cetakan Al-Halabi, cetakan kedua.

QS AL- KAUSAR : 1-3

index

Surah Al-Kautsar : 1-3

Keturunan Rasulullah SAWW

"Sesungguhnya Kami telah memberikan nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu, dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (keturunannya)"

Ayat ini turun berkaitan dengan pernikahan Fathimah Az-Zahra' dengan Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib a.s., dan juga sebagai jawaban atas tuduhan bahwa keturunan Rasulullah SAWW terputus. Jadi, yang dimaksud dengan "nikmat yang banyak" adalah Rasulullah SAWW memiliki keturunan yang banyak dan baik melalui Fathimah Az-Zahra' dan Amirul Mukminin a.s. Keturunan itu adalah para imam a.s. yang akan membimbing manusia menuju ketaatan dan keridhaan Allah. Adapun yang dimaksud dengan "orang yang membencimu dialah yang terputus" adalah orang yang beranggapan bahwa Rasulullah SAWW tidak memiliki keturunan.

Penafsiran ini dapat Anda baca dalam buku-buku berikut:

1.Tafsir Fathul Qadīr, karya Asy-Syaukani, juz 30, hal. 504.

2.Tafsir Gharā`ibul Qurān(catatan pinggir) Majma'ul Bayān, juz 30, hal. 175.

3.Tafsir Majma'ul Bayān, karya Ath-Thabarsi, juz 30, hal. 206, cet. Darul Fikr, Beirut.

4.Nūrul Abshār, karya Asy-Syablanji, hal. 52, cet. Darul Fikr, tahun 1979 M.

5.Al-Manāqib, karya Syahr-asyub, juz 3, hal. 127.

QS Ar- rahman : 19 - 22

index

Surah Ar-Rahmān : 19-22

Dua Lautan yang Bertemu, Membuahkan Mutiara dan Marjan

"Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Di antara keduanya terdapat pembatas yang tidak akan dapat saling menembus. Maka, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? Dari keduanya keluar mutiara dan marjan"

Yang dimaksud dengan "dua lautan" adalah Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib dan Fathimah Az-Zahra a.s., yang dimaksud dengan "mutiara" adalah Imam Hasan a.s. dan yang dimaksud dengan "marjan" adalah Imam Husein a.s. Penafsiran ini dapat anda baca di dalam:

1.Tafsir Rūhul Ma'ānī, karya Al-Alusi, juz 27 hal. 93, cet. Mesir.

2.Ad-Durul Mantsūr, karya Jalaluddin As-Suyuthi, juz 6, hal. 143, cet. Mesir.

3.Yanābī'ul Mawaddah, karya Syaikh Sulaiman Al-Qundusi Al-Hanafi, hal. 408, cet. Istambul.

4.Al-Manāqibul Murtadhawiyah, karya Al-Kasyafi Al-Hanafi.

5.Miftāhun Najāh, karya Al-Badkhasyi, hal. 13.

6.Maqtqlul Husein a.s., Al-Kharazmi, hal. 112, cet. Najaf.

7.Tadzkiratul Khawwāsh, karya As-Sibth bin Al-Jauzi, hal. 54, cet. Al-Ghira.

8.Al-Manāqib, karya Ibnu Thalhah Asy-Syafi'i, hal. 212.

9.Al-Manāqib, karya Ibnu Syahr-asyub, juz 3, hal. 111, cet. Najaf.

10.Tafsir Majma'ul Bayān, karya Ath-Thabarsi, juz 27, hal. 91.

11.Ihqāqul Haqq Wa Izhāqul Bāthil, karya Nurullah Al-Huseini, juz 9.

Qs muhammad : 30

index

Surah Muhammad : 30

Kebencian Munafikin terhadap Ali bin Abi Thalib a.s.

"Dan kalau Kami menghendaki, niscaya Kami tunjukkan mereka kepadamu sehingga kamu benar-benar dapat mengetahui mereka dengan tanda-tanda (yang ada pada) mereka. Dan kamu akan benar-benar mengenal mereka dari cara bicara mereka, dan Allah mengetahui perbuatan-perbuatan kalian"

Ayat ini berkaitan dengan munafikin yang membenci Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib a.s. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Ibnu Mas'ud berkata: "Kami tidak mengenal orang-orang munafik pada zaman Rasulullah SAWW kecuali melalui kebencian mereka terhadap Ali bin Abi Thalib." Riwayat ini dan hadis-hadis lain yang semakna dengannya dapat Anda baca di dalam :

1.Ad-Durrul Mantsūr, karya As-Suyuthi juz 7, hal. 504.

2.Al-Manāqib, karya Al-Maghazili Asy-Syafi'i, hal. 315.

3.Kanzul 'Ummāl, bab Fadhā`il Ali bin Abi Thalib, juz 6, hal. 294.

4.Al-Mustadrak, karya Al-Hakim, juz 3, hal. 129. Ia meriwayatkan dari Abu Dzar r.a. bahwa ia berkata: "Kami tidak mengenal orang-orang munafik kecuali melalui kedustaan mereka atas nama Allah dan Rasul-nya, keingkaran mereka terhadap shalawat, dan kebencian mereka terhadap Ali bin Abi Thalib r.a." Al-Hakim berkata: “Hadis ini shahih menurut persyaratan Bukhari dan Muslim, tetapi keduanya tidak meriwayatkannya”.

5.Ash-Shawā'iqul Muhriqah, karya Ibnu Hajar, hal. 177.

6.Dalā`ilus Shidq, karya Al-Muzhaffar, juz 2, hal. 155.

Hadis Tentang Pintu Ilmu dan Hikmah

Rasulullah SAWW bersabda: "Aku adalah kota ilmu dan Ali pintuya, maka siapa yang menghendaki ilmu, hendaknya ia mendatanginya dari pintunya." Hadis ini terdapat di dalam :

1.Tarjamah Al-Imam Ali bin Abi Thalib, dalam Tarikh Damsyiq, karya Ibnu Asakir Asy-Syafi'i, juz 2, hal. 464, hadis ke : 984, 985, 986, 987, 988, 989, 990, 991, 992, 993, 994, 995, 996 dan 997.

2.Syawāhidut Tanzīl, karya Al-Hakim Al-Haskani Al-Hanafi, juz 1, hal. 334, hadis ke 459.

3.Al-Mustadrak, karya Al-Hakim, juz 3, hal. 16 dan 127; ia mengatakan hadis ini shahih.

4.Usdul Ghābah, juz 4, hal. 22.

5.Manāqib Ali bin Abi Thalib, karya Ibnu Al-Maghazili Asy-Syafi'i, hal. 80, hadis ke : 120, 121, 122, 123, 124, 125 dan 126.

6.Kifayatut Thālib, karya Al-Ganji Asy-Syafi'i, hal. 187, cet. Al-Haidariyah; hal. 79, cet. Al-Ghira.

7.Al-Manāqib, karya Al-Kharazmi Al-Hanafi, hal. 40.

8.Nizhām Duraris Simthain, karya Az-Zarnadi Al-Hanafi, hal. 113.

9.Yanābī'ul Mawaddah, karya Al-Qundusi Al-Hanafi, hal. 65, 72, 179, 182, 210, 234, 254, 282, 407, dan 40, cet. Islambul; hal. 211, 217, 248, 278, 303, dan 338, cet. Al-Haidariyah.

10.Tārīkhul Khulafā`, karya As-Suyuthi, hal. 170.

11.Is'āfur Rāghibīn (catatan piggir) Nūrul Abshār, hal. 140, cet. Al-'Utsmaniyah; hal. 154, cet. As-Sa'idiyah; hal. 174, cetakan yang lain.

12.Tadzkiratul Khawwāsh, karya As-Sibth bin Al-Jauzi Al-Hanafi, hal. 47 dan 48.

13.Maqtalul Husein a.s., karya Al-Kharazmi Al-Hanafi, juz 1, hal. 43.

14.Fathul Mulk Al-'Āli, karya Al-Maghribi, hal. 222, 23, 24, 28, 29, 40, 41, 42, 43, 44, 54, 5, dan 57, cet. Al-Haidariyah; hal. 3, 4, 5, 14, 15, dan 16, cet. Al-Islamiyah, Al-Azhar. Ia mensahihkan hadis tentang "Pintu ilmu adalah Ali".

15.Faydhul Qadīr, karya Asy-Syaukani, juz 3, hal. 46.

16.Al-Istī'āb (catatan pinggir) Al-Ishābah, juz 3, hal. 38.

17.Mīzānul I'tidāl, karya Adz-Dzahabi, juz 1, hal. 415; juz 2, hal. 251; juz 3, hal. 182.

18.Syarah Nahjul Balāghah, karya Ibnu Abil Hadid, juz 7, hal. 219, cet. Mesir, dengan Tahqiq Muhammad Abul Fadhl; juz 2, hal. 236, cet. Beirut.

19.Dzakhā`irul 'Uqbā, hal. 77.

20.Jami'ul Ushūl, juz 9, hal. 473, hadis ke 6789.

21.Fadhā`ilul Khamsah, juz 2, hal. 250.

22.Al-Ghadīr, karya Al-Amini, juz 6, hal. 61-81.

23.Kanzul 'Ummāl, juz 15, hal. 129, hadis ke 378, cet. kedua.

24.Al-Fathul Kabīr, karya An-Nabhani, juz 1, hal. 276.

25.Al-Jāmi'us Shaghīr, karya As-Suyuthi, juz 1, hal. 93, cet. Al-Maimaniyah; juz 1, hal. 364, hadis ke 2705, cet. Mushthfa Muhammad.

26.Muntakhab Kanzu 'Ummāl (catatan pinggir) Musnad Ahmad, juz 5 hal. 30.

27.Ar-Riyādhun Nādhirah, juz 1, hal. 255, cet. Kedua.

28.Farā`idus Simthain, juz 1, hal. 98.

29.Dan kitab-kitab yang lain bahkan berpuluh-puluh kitab yang secara khusus disusun untuk hadis ini, antara lain Abaqātul Anwār, juz 5, cet. Al-Hindi. Kitab ini disusun khusus untuk hadis ini. Fathul Mulk Al-'Āli, karya Al-Maghribi, dengan menshahihkan hadis tentang "Pintu ilmu adalah Ali", cet. Mesir dan Najaf, dan kitab-kitab lainnya.

Rasulullah SAWW bersabda: "Aku adalah rumah hikmah dan Ali adalah pintunya." Hadis ini terdapat di dalam:

1.Shahih Tirmidzi, juz 5, hal. 301, hadis ke-3807.

2.Hilyatul Awliyā`, juz 1, hal. 63.

3.Manāqib Ali bin Abi Thalib, karya Al-Maghazali Asy-Syafi'i, hal. 87, hadis ke-129.

4.Fathul Mulk Al-'Āli, karya Al-Maghribi, hal. 22 dan 23, cet. Mesir; hal.: 45, 53, dan 55, cet. Al-Haidariyah.

5.Is'āfur Rāghibīn(catatan pinggir) Nūrul Abshār, hal. 140, cet. Al-'Utsmaniyah; hal. 154, cet. As-Sa'idiyah.

6.Dzakhā`irul 'Uqbā, hal. 77.

7.Ash-Shawā'iqul Muhriqah, karya Ibnu Hajar, hal. 120, cet. Al-Muhammadiyah; hal. 73, cet. Al-Maimaniyah.

8.Yanābī'ul Mawaddah, karya Al-Qundusi Al-Hanafi, hal. 71 dan 183, cet. Istambul; hal. 81 dan 211, cet. Al-Haidariyah.

9.Tarjamah Al-Imam Ali bin Abi Thalib, dalam Tarikh Damsyiq, karya Ibnu Asakir, juz 2, hal. 459, hadis ke-983.

10. Fadhā`ilul Khamsah, juz 2, hal. 248.

11. Kunūzul Haqā`iq, karya Al-Manawi, hal. 46, cet. Bulaq; hal. 37, cet. yang lain.

12. Mashābīhus Sunnah, karya Al-Baghawi, juz 2, hal. 275.

13. Ar-Riyādhun Nādhirah, juz 2, hal. 364, hadis ke-255, cet. Al-Maimaniyah; juz 1, hal. 364, hadis ke-2704, cet. Musthafa Muhammad.

14. Muntakhab Kanzul 'Ummāl (catatan pinggir) Musnad Ahmad, juz 5, hal. 30.

15. Al-Fathul Kabīr, karya An-Nabhani, juz 1, hal. 272.

16. Farā`idus Simthain, juz 1, hal. 99.

Rasulullah SAWW bersabda: "Aku adalah kota hikmah dan Ali adalah pintunya." Hadis ini dapat Anda baca di dalam:

1.Manāqib Ali bin Abi Thalib, karya Al-Maghazili Asy-Syafi'i, hal. 86, hadis ke-128.

2.Fathul Mulk, karya Al-Maghribi, hal. 26, cet. Mesir; hal. 59, 42, dan 43, cet. Al-Haidariyah

Rasulullah SAWW bersabda: "Ali adalah pintu ilmuku, dan penjelas risalahku terhadap ummatku sesudahku; Mencintai Ali adalah iman dan membencinya kemunafikan...". Hadis ini terdapat di dalam:

1.Fathul Mulk Al-'Āli, karya Al-Maghribi, hal. 18, cet. Al-Azhar; hal. 47, cet. Al-Haidariyah.

2.Al-Ghadīr, karya Al-Amini, juz 3, hal. 96.

3.Kanzul 'Ummāl, juz 6, hal. 156. Hadis ini diriwayatkan karya Ad-Dailami dari Abu Dzar.

Rasulullah SAWW bersabda kepada Ali: "Kamu adalah penjelas terhadap ummatku apa yang mereka perselisihkan sesudahku”. Silahkan rujuk:

1.Al-Mustadrak, karya Al-Hakim, juz 3, hal. 122; hadis ini diriwayatkan dari Anas bin Malik. Ia mengatakan bahwa hadis ini adalah shahih menurut persyaratan Bukhari dan Muslim tetapi keduanya tidak meriwayatkannya.

2.Kanzul 'Ummāl, juz 6, hal. 156. Ia meriwayatkan dari Ad-Dailami dari Anas bin Malik.

3.Tarjamah Al-Imam Ali bin Abi Thalib, dalam Tarikh Damsyiq, karya Ibnu Asakir Asy-Syafi'i juz 2, halman 488, hadis ke-1008 dan 1009.

4.Maqtal Al-Husein a.s., karya Al-Kharazmi Al-Hanafi, juz 1, hal. 86.

5.Al-Manāqib, karya Al-Kharazmi, hal. 236.

6.Kunūzul Haqā`iq, karya Al-Manawi, hal. 203, cet. Bulaq.

7.Yanābī'ul Mawaddah, karya Al-Qundusi Al-Hanafi, hal. 182, cet. Istambul.

8.Muntakhab Kanzul 'Ummāl (catatan pinggir) Musnad Ahmad, juz 5, hal. 33.

Hadis ini menjelaskan makna firman Allah SWT yang berbunyi: "Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al Quran) ini melainkan agar kamu menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman." (An-Nahl : 64)

Hadis Tentang Manusia Terbaik

Rasulullah SAWW bersabda: "Ali adalah sebaik-baik manusia. Karena itu, barang siapa yang menolaknya, ia adalah kafir."

Hadis ini terdapat di dalam:

1.Kifāyatut Thālib, karya Al-Ganji Asy-Syafi'i, hal. 245, cet. Al-Haidariyah; hal. 119, cet. Al-Ghira.

2.Tarjamah Al-Imam Ali bin Abi Thalib, dalam Tarikh Damsyiq, karya Ibnu Asakir Asy-Syafi'i, juz 2, hal. 444, hadis ke: 955, 956, 957, dan 958.

3.Yanābī'ul Mawaddah, karya Al-Qundusi Al-Hanafi, hal. 246, cet. Istambul; hal. 293, cet. Al-Haidariyah.

4.Muntakhab Kanzul 'Ummāl (catatan pinggir) Musnad Ahmad, juz 5, hal. 35.

asbabul nuzul

bismillahirohmanirohim

allohumma sholi 'ala muhammad wa Aalih muhammad